Perang
kemerdekaan Israel
/ “al-Nakba” (1948-1949)—Diatas kemerdekaan, Israel di invasi
oleh enam tentara bangsa Arab: Mesir, Syria, Transjordan (kini Jordania),
Lebanon, Irak, dan Saudi Arabia. Sebagi tambahan, tentara lokal Palestina juga
melawan Yahudi Israel.
Serangan
Qibya (Oktober,
1951)— Pasukan Israel, dipimpin oleh Mayor Ariel Sharon (Perdana Menteri Israel 2001-2006)
menghancurkan lusinan bangunan di West Bank (Jordania) kota Qibya. Korban
meninggal orang sipil mencapal 69 orang.
Perampasan
Mesir Terhadap kapal Israel Bat Galim (Musim panas, 1954)—Mesir
merampas kapal Israel Bat Galim sebagai percobaan memasuki Kanal Suez. Menurut
berbagai macam perjanjian internasional, Kanal Suez dimaksudkan untuk dapat
dimasuki kapal laut dari semua bangsa. Provokasi ini memperparah hubungan
antara Mesir dan Israel.
Serangan
Gaza (Feb.
28, 1955)—Pasukan Israel memimpin suatu serangan, suatu respon untuk
mengulangi penyerangan gerilya dan merampas sebuah kapal Israel oleh Mesir,
hasilnya kematian untuk 51 prajurit Mesir dan 8 pasukan Israel. Serangan ini
merupakan yang terbesar dari jenis perlawanan melawan pasukan Arab sejak akhir
peperangan dari Awal Perang Arab – Israel pada 1949.
Perang
Sinai (1956)
[Juga dikenal sebagai Perang Suez]–Invasi
dan penaklukan sementara semenanjung Sinai Mesir oleh Israel, sementara
Perancis dan Inggris Raya merampas Kanal Suez.
Konflik
Palestina-Israel (1960-sekarang)—Israel menghadapi gerilya dan peperangan
teroris dari beberapa pasukan Palestina, paling banyak yang bersatu di bawah
PLO, dipimpin oleh Yassir Arafat. Perkelahian terkini melibatkan Israel melawan
grup-grup militan religius seperti Hamas and Jihad Islam, dan juga Otoritas
Arafat Palestina. (Ini meliputi peperangan gerilya Palestina melawan Israel
dari 1960-an, Intifada asli (1988-1992) dan yang terkini Intifada “Al-Aqsa”
(2000-sekarang), dan West Bank (2004) dan Invasi Gaza (2006) oleh Israel dan
serangan bunuh diri orang Palestina dan roket-roket yang dengan cepat
menginvasi.
bersambung
No comments:
Post a Comment